Klasifikasi Kota Atas Dasar Tinjauan Lain


Klasifikasi kota selain dari jumlah penduduk, tingkat perkembangan, dan fungsinya, saya menemukan klasifikasi kota dari sumber lain, yaitu:
1.  Klasifikasi Gillen, P.B
Gillen mencoba menganalisis karakteristik penyebaran jenis-jenis mata pencaharian kota-kota pada suatu wilayah dalam bukunya “The Distribution of Accupation as a city Yardstick”. Hal ini sangt pentingkarena mempunyai kaitan dengan gejala-gejala sosal lainnya. Selain itu pola ata pecaharian penduduk kota dapat digunakan untuk mengetahui kualitas penduduk secara keseluruhan. Ada 9 indikator yang digunakan untuk mengenal karakteristisk kotanya, yaitu: professional, semi-profesional, proprietors, clerical, skilled workwers, semi- skilled workwers, domestic service, public service, unskilled labour. Kesembilan analisis tersebut kemudian dihubungkan dengan prosentase jumlah penduduk kota dalam bentuk grafik.

2.  Klasifikasi Redfield, R & Singer, M.B
Redfield da Singer mengklasifikasikan kota atas dasar historical dan contemporary settings. Berdasarkan hal tersebut kota digolongkan menjadi dua yaitu orthogenetic citie, yaitu di mana norma-norma religious dan norma moral mewarnai kehidupan masyarakat setempat dan heterogenetic citie, yaitu kota yang penduduk berkegiatan utama pada market.

3.  Klasifikasi Hoselits, B.F
Hoselits menganalisis hubungan antara urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan cultural dalam system-sistem kota. Dia mencetuskan ide-ide klasifikasinya berdasarkan pada fungsi-fungsi ekonominya. Dalam hal ini, kota digolongkan menjadi generative cities dan parasitic cities. Generative cities adalah kota yang keberadaan dan pertumbuhannya merupakan faktor yang menunjang perkembangan ekonomi wilayah atau Negara di mana kota itu berkedudukan. Sedangkan parasitic cities adalah kota yang keberadaannya sama sekal tidak menunjang pertumbuhan ekonomi wilayah yang bersangkutan.

IDENTIFIKASI WISATA PANTAI BAMBANG DI KABUPATEN LUMAJANG


A.    Kondisi Umum Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang terletak pada 112°53'–113°23' Bujur Timur dan 7°54'–8°23' Lintang Selatan. Kabupaten Lumajang terdiri dari dataran yang subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu  Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 m, Gunung Bromo dengan ketinggian 3.2952 m, dan Gunung Lamongan yang tingginya 1.668 m. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Lumajang adalah sebagai berikut :
  -  Sebelah barat         :   Kabupaten Malang
  -  Sebelah utara         :   Kabupaten Probolinggo
  -  Sebelah timur         :   Kabupaten Jember
  -  Sebelah selatan      :   Samudera Indonesia
Ketinggian daerah Kabupaten Lumajang bervariasi dari 0-3.676 m. Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di kawasan tapal kuda Provinsi Jawa Timur. Di bagian barat laut, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Malang dan Kabupaten Probolinggo, terdapat rangkaian Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru. Bagian timur laut adalah ujung barat Pegunungan Iyang. Bagian Timur yang ber-relief rendah menjadikan Lumajang memiliki banyak wisata Pantai seperti Pantai Bambang, Watu Pecak, Watu Godeg, dan Watu Gedeg.
Di lingkaran pegunungan Semeru terdapat daerah Piket Nol yang menjadi puncak tertinggi di lintas perbukitan selatan berdekatan dengan Goa Tetes yang eksotis. Di Daerah Sumber Mujur juga terdapat Kawasan Hutan Bambu di sekitar mata air Sumber Deling yang merupakan kawasan pemuliaan dan pelestarian aneka jenis tanaman bambu. Selain itu, di Pasrujambe terdapat sebuah tempat wisata mata air suci dan pura watu klosot yang menjadi kawasan tujuan wisata bagi peziarah hindu dari Bali. Kecenderungan masyarakat sekarang lebih suka pada obyek wisata alam. Sejumlah obyek wisata alam di Kabupaten Lumajang yang sangat potensial antara lain, Segi Tiga Ranu, Hutan Bambu, Pantai Bambang, dan sebagainya.
B.     Wisata Pantai Bambang

Pantai Bambang merupakan salah satu icon dari Kabupaten Lumajang yang secara administrasi terletak di Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Pantai ini terletak pada 8°17’ 26,5” LS dan 113°06’37,8” BT. Pantai Bambang merupakan salah satu tepi pantai Samudera Hindia yang dikenal sebagai pantai selatan.
Pantai Bambang memiliki bentuk lahan marin yang dibentuk oleh gelombang laut. Tipe gelombangnya adalah spilling karena dorongan angin dari samudera terhambat oleh bentangan Pulau Nusa Barong sehingga gelombangnya tidak terlalu besar. Abrasi di pantai ini sangat kuat dan anginnya lembab.  Pasir di pantai ini berwarna hitam berkadar besi tinggi yang berasal dari material Gunung Semeru yang mengalir mengikuti aliran lava atau sungai. Pasir ini juga berfungsi untuk menampung air hujan sehingga di sekitar daerah tersebut banyak terdapat air tawar meskipun di dekat laut.
Seperti kebanyakan pantai selatan lainnya, Pantai Bambang masih mempunyai nilai magis yaitu dengan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Nyi Roro Kidul, meskipun kepercayaan tersebut tidak sekental di Parangtritis Yogyakarta. Pada saat terjadi kecelakaan, misalnya ada pengunjung yang terseret arus, masyarakat percaya bahwa hal tersebut terjadi karena Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Masyarakatpun percaya bahwa setiap tahunnya akan ada korban atau tumbal yang diminta oleh Ratu Pantai Selatan.
Saat hari-hari libur seperti liburan sekolah maupun hari-hari besar, Pantai Bambang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Hal ini dikarenakan pantai ini mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua dan roda empat dengan akses jalan yang mudah. Selain itu penyediaan tempat parkir yang cukup luas membuat pengunjung yang membawa kendaraan pribadi menjadi nyaman dan merasa aman.
Saat memasuki pantai, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan hutan jati. Hutan ini menambah keindahan dan minat pengunjung pantai. Untuk mendukung Pantai Bambang sebagai tempat wisata, di beberapa sisi pantai terdapat warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman. Makanan yang di jual di sana sangat berfariasi, mulai dari makanan ringan sampai makanan yang mengenyangkan. Selain itu juga ada tempat persewaan kamar mandi sehingga ketika selesai bermain di pantai, pengunjung dapat membersihkan diri di kamar mandi tersebut.
Keamanan di Pantai Bambang cukup terjamin karena pada saat hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri pemerintah memperketat keamanan untuk meminimalisir tindak kejahatan maupun menjaga keamanan pengunjung di pantai. Setiap Hari Raya Idul Fitri dipastikan pengunjung akan sangat banyak oleh sebab itu pemerintah bekerja sama dengan masyarakat sekitar membentuk tim keamanan yang beranggotakan dari anggota Polsek Pasirian, anggota Koramil Pasirian, anggota Polres Lumajang, dan juga tim SAR. Dengan demikian keamanan di Pantai Bambang cukup terjamin sehingga pengunjung merasa aman dan nyaman saat liburan di sana.
Namun demikian masih ada beberapa kekurangan Pantai Bambang sebagai tempat wisata. Kebersihan Pantai Bambang masih kurang mendapat perhatian. Banyak terdapat sampah plastik dan sampah dari laut yang tercecer di pasir. Pemandangan sampah ini jelas terlihat pada hari-hari besar saat pengunjung pantai banyak. Untuk menindak lanjut kebersihan di pantai ini, perlu di galakkan pengelolaan kebersihan di Pantai Bambang agar keindahan pantai tidak tertutup oleh sampah.
Keberadaan tower pemantau yang permanen belum tersedia di Pantai Bambang. Tower pemantau ini sangat penting karena Pantai Bambang merupakan pantai yang berombak besar dan sering memakan korban. Hal ini dirasa perlu untuk dipertimbangkan keberadaannya mengingat fungsi vitalnya sebagai salah satu sarana pendukung wisata di pantai ini.
Keindahan Pantai Bambang memang sudah diakui oleh masyarakat banyak, akan tetapi masih ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi agar menambah daya tarik pantai ini. Selain yang telah diungkapkan di atas bahwa masalah kebersihan dan tower pemantau yang sangat penting keberadaannya, perlu adanya fasilitas pendukung lain. Fasilitas yang dimaksud yaitu misalnya penambahan area bermain atau pembangunan pantai yang bisa menarik minat pengunjung untuk datang. Dengan membangun area bermain,  pantai ini akan mempunyai fariasi wisata yang dapat ditonjolkan.
DAFTAR PUSTAKA
Astina, I Komang. 2003. Geografi Pariwisata. Malang: Universitas Negeri Malang.
Trisunjata, G. 2010. Keindahan Pantai Bambang, (Online), (http://mukhlisss.student.umm.ac.id/2010/08/12/keindahan-pantai-bambang/), diakses 8 Februari 2012.
Sammy. 2010. Pantai Bambang (The Most Beach in Lumajang), (Online), (http://pisangagung.blogspot.com/2010/12/pantai-bambang-most-beach-in-lumajang.html), diakses 8 Februari 2012.
Website Kabupaten Lumajang. 2010. Pantai Bambang dan Selokambang Obyek Wisata Terfavorit, (Online), (http://www.lumajang.go.id/info_lihat.php?id=1236), diakses 8 Februari 2012.

Sistem Informasi Geografi (SIG)



Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi merupakan perpaduan sikap teknologi survey-pemetaan yang paling baik. Pada umumnya SIG merupakan suatu system yang berbasis komputer sedangkan Penginderaan Jauh merupakan analisis data tanpa melakukan kontak dengan obyek. Oleh karena itu interaksi keduanya dilakukan untuk peningkatan efesiensi perolehan serta akurasi hasil pemetaan.
Untuk mempresentasikan fenomena yang ada di dunia nyata, secara umum ada dua jenis data, yaitu data yang mempresentasikan aspek keruangan (data posisi/koordinat/spasial) dan data yang mempresentasikan aspek deskriptif (data atribut/non spasial). Jenis data spasial banyak digunakan sebagai alat bantu dalam system perancangan atau disebut CAD (computer aided design), system kartografi yang berbasis computer yaitu CAC (computer accosted cartographic), dan penginderaan jauh. Jenis data atrinut digunakan oleh system manajemen basis data yaitu DBMS (database management system).
Dalam SIG mengatasi suatu masalah dengan taha-tahap sebagai berikut:
  • Pengorganisasian data dan informasi
  • Menempatkan informasi pada lokasi tertentu
  • Melakukan komputasi, koneksi, serta analisis system lainnya

SIG adalah suatu system berbasis computer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi daerah-daerah di permukaan bumi.  Dari pengertian tersebut, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:
  • Data input, berfungsi mengumpulkan serta mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.
  • Data output, menampilkan dan menghasilkan seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy
  • Data management, mengorganisasikan data spasial dan atribut ke dalam basis data sehingga mudah diupdate dan diedit.
  • Data manipulation dan analysis, menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG serta melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Menurut Gistut, SIG memiliki beberapa komponen sebagai berikut:
  • Perangkat keras, meliputi PC, mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.
  • Perangkat lunak, SIG merupakan system perangkat lunak yang tersusun secara moduler di mana basis data memegang peranan yang sangat penting.
  • Data dan infoermasi geografis, SIG mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan dengan cara mengimportnya dari perangkat lunak SIG atau dengan mendigitasi data spasial dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel.
  • Manajemen, proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik.


s