Klasifikasi kota selain dari jumlah penduduk, tingkat perkembangan, dan fungsinya, saya menemukan klasifikasi kota dari sumber lain, yaitu:
1. Klasifikasi
Gillen, P.B
Gillen
mencoba menganalisis karakteristik penyebaran jenis-jenis mata pencaharian
kota-kota pada suatu wilayah dalam bukunya “The
Distribution of Accupation as a city Yardstick”. Hal ini sangt
pentingkarena mempunyai kaitan dengan gejala-gejala sosal lainnya. Selain itu
pola ata pecaharian penduduk kota dapat digunakan untuk mengetahui kualitas
penduduk secara keseluruhan. Ada 9 indikator yang digunakan untuk mengenal
karakteristisk kotanya, yaitu: professional, semi-profesional, proprietors,
clerical, skilled workwers, semi- skilled workwers, domestic service, public
service, unskilled labour. Kesembilan analisis tersebut kemudian dihubungkan
dengan prosentase jumlah penduduk kota dalam bentuk grafik.
2. Klasifikasi
Redfield, R & Singer, M.B
Redfield
da Singer mengklasifikasikan kota atas dasar historical dan contemporary
settings. Berdasarkan hal tersebut kota digolongkan menjadi dua yaitu orthogenetic citie, yaitu di mana
norma-norma religious dan norma moral mewarnai kehidupan masyarakat setempat dan heterogenetic
citie, yaitu kota yang penduduk berkegiatan utama pada market.
3. Klasifikasi
Hoselits, B.F
Hoselits
menganalisis hubungan antara urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan
cultural dalam system-sistem kota. Dia mencetuskan ide-ide klasifikasinya
berdasarkan pada fungsi-fungsi ekonominya. Dalam hal ini, kota digolongkan
menjadi generative cities dan parasitic cities. Generative cities adalah
kota yang keberadaan dan pertumbuhannya merupakan faktor yang menunjang
perkembangan ekonomi wilayah atau Negara di mana kota itu berkedudukan.
Sedangkan parasitic cities adalah
kota yang keberadaannya sama sekal tidak menunjang pertumbuhan ekonomi wilayah
yang bersangkutan.
0 komentar:
Posting Komentar