WISATA PANTAI PAPUMA KABUPATEN JEMBER
Diposting oleh
heni puja
on Jumat, 03 Oktober 2014
Label:
cerita kita,
Hobby,
sumber daya alam,
Wisata dan Kuliner
/
Comments: (2)
Pesona Budaya Suku Tengger di Desa Argosari Kabupaten Lumajang
Diposting oleh
heni puja
on Sabtu, 20 September 2014
Label:
Budaya,
geografi,
geography,
Wisata dan Kuliner,
Wisata Kabupaten Lumajang
/
Comments: (0)
Suku Tengger merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia yang keberadaannya mungkin sudah tidak asing lagi. Selama ini Suku Tengger yang paling terkenal adalah Suku tengger yang ada di Probolinggo yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Namun sebenarnya keberadaan Suku Tengger tersebar di beberapa daerah, salah satunya yaitu di Desa Argosari Kabupaten Lumajang.
Suku Tengger memiliki kebudayaan yang sangat kaya. Adat suku ini masih dipegang teguh oleh masyarakat dan tetap melekat pada masing-masing individu. Disaat arus globalisasi menyeret masyarakat Indonesia ke arah westernisasi, Masyarakat Suku Tengger tetap eksis dengan dengan adat istiadat yang masih dijalani hingga kini.
Masyarakat Suku Tengger di Desa Argosari merupakan penganut agama Hindu, namun saat ini sudah banyak yang menganut Islam. Menurut wawancara yang dilakukan dengan penduduk setempat, jumlah perbandingan antara penganut Hindu dengan Islam kira-kira 50:50. Meskipun ada perbedaan agama antara Suku Tengger, tetapi mereka bisa hidup berdampingan saling menghormati satu sama lain. Bahkan mereka dengan rukun menjalankan adat istiadat suku secara bersama-sama.
Bahasa yang digunakan oleh Suku Tengger di Desa Argosari adalah bahasa Jawa. Bahasa yang digunakan tersebut memiliki beberapa kesamaan dengan bahasa Suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Penggunaan bahasa suku ini hampir sama dengan bahasa Jawa pada umumnya, hanya saja huruf "o" dibaca dengan huruf "a". Misalnya kata "niko" (itu) diucapkan dengan kata "nika", "monggo" (silahkan) diucapkan dengan kata "mangga", begitupun juga dengan kata lainnya.
Ciri Khas masyarakat Suku Tengger dapat dilihat dari cara berpakaiannya. Cara berpakaian masyarakat Tengger sama dengan masyarakat pada umumnya. Namun ada ciri khusus yaitu Masyarakat Tengger selalu memakai sarung yang dipakai dipundak ke manapun mereka pergi. Cara berpakaian mereka yang seperti ini menjadikan suku ini mudah dikenali dimanapun mereka berada.
Desa Argosari Kabupaten Lumajang memiliki pemandangan alam dan suasana yang khas. Oleh karenanya sangat cocok sebagai tempat piknik. Selain itu, Desa Argosari Kabupaten Lumajang juga sangat cocok untuk dijadikan wisata budaya.
Terima kasih sudah berkunjung di blog saya. Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat dan menginspirasi.
Puncak B 29, Wisata di Atas Awan Kabupaten Lumajang
Diposting oleh
heni puja
on Minggu, 20 Juli 2014
Label:
Wisata dan Kuliner,
Wisata Kabupaten Lumajang
/
Comments: (1)
Puncak B 29, pertama kali mendengar namanya aku bertanya-tanya tempat seperti apa B 29 itu. Belum lagi mendengar cerita dari teman-teman yang katanya memiliki keindahan yang luar biasa itu.
B-29 merupakan nama dari puncak bukit yang ada di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Tempat ini berada di ketinggian kurang lebih 2900 mdpl, oleh karena itu mengapa tempat ini disebut dengan Puncak B-29. Desa Argosari sendiri dihuni oleh Suku Tengger yang kaya akan kebudayaan. Tentang kebudayaan dan kehidupan sosial suku tengger akan saya posting lain waktu.
Untuk menuju Puncak B-29, dari pusat Kecamatan Senduro kita dapat menempuhnya dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Setelah melewati permukiman penduduk Desa Kandang Tepus, kita akan disuguhi pemandangan yang luar biasa menakjubkan. Sebelah kanan dan kiri merupakan kebun sayur mayur milik penduduk Kandang Tepus, namun tidak dijumpai permukiman sama sekali hanya pondok-pondok kecil tempat pemilik kebun beristirahat. Pemandangan yang masih alami dengan udara yang sejuk, sangat berbeda jauh dengan suasana perkotaan. Selain kebun sayur milik warga, di sepanjang perjalanan kita juga dapat menikmati pemandangan bukit dan gunung kebanggaan Kabupaten Lumajang yaitu Semeru.
Berikut foto=foto perjalanan menuju Desa Argosari.
Desa Argosari
Gunung Semeru dari perjalanan menuju Desa Argosari
Suasana berbeda berubah seketika saat kita memasuki Desa Argosari. Desa yang jauh dari pusat kecamatan ini lumayan ramai dengan kebudayaan yang berbeda dengan Desa setempat. Dari Desa ini B-29 dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor roda 2, kalaupun kendaraan yang kita bawa tidak dapat menjangkau puncak karena jalanan yang menanjak dan berkelok-kelok, tidak perlu khawatir karena penduduk setempat menyediakan jasa ojek sampai ke puncak.
Sampainya di puncak, saya pribadi tidak ada hentinya berdecak kagum dengan suguhan pemandangan yang ada di depan mata. Seakan saya benar-benar berdiri di atas awan yang putih bersih seperti kapas. Dari tempat ini kita dapat melihat hamparan rumput dan puncak-puncak perbukitan yang hijau, lautan pasir dan puncak Gunung Bromo, Gunung Semeru, di sisi lain kita dapat melihat hamparan pertanian dan permukiman warga Desa Argosari. Semua pemandangan yang ada seolah menghipnotis untuk enggan beranjak dari tempat ini.
foto diambil dari parkiran sepeda motor di puncak B-29
Jalan menuju puncak
Pemandangan Savana, bukit, dan Gunung Bromo
Padang Rumput di puncak B-29
Perbukitan dengan rumput yang hijau
Pertanian warga Desa Argosari dari Puncak B-29
Dari sisi lain keindahan yang ada di B-29, dalam hati saya sangat menyayangkan sikap pengunjung yang kurang bertanggung jawab. Banyak sampah berserakan, padang rumput dan pohon-pohon yang rusak karena digunakan sebagai bahan perapian saat mereka camping di sana. Seharusnya semua pihak memiliki rasa tanggungjawab untuk menjaga apa yang ada di alam dan tidak merusaknya. Apalagi Kabupaten Lumajang memiliki potensi wisata yang sangat besar, alangkah baiknya kalau semua generasi mampu untuk melestarikan wisata yang ada, minimal tidak menyebabkan kerusakan, agar wisata yang ada di Kabupaten Lumajang dapat menjadi penyokong Sumber Daya Pembangunan Nasional.
Sampah berserakan dan padang rumput yang rusak
Pohon yang rusak
Aksi buang sampah sembarangan pengunjung
SUMBER DAYA ALAM DALAM OBJEK KAJIAN GEOGRAFI
Diposting oleh
heni puja
on Rabu, 09 Juli 2014
Label:
geografi,
geography,
sumber daya alam
/
Comments: (1)
Sumber daya alam adalah segala
sesuatu yang ada di alam baik berupa benda hidup maupun benda mati yang
memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Objek kajian geografi sangat luas
yang mencakup aspek fisik (lingkungan), aspek manusia, serta hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya. Objek kajian geografi jika dirinci
meliputi tata ruang (penyebaran, penggunaan, lokasi), manusia (jumlah,
penyebaran, kelahiran, kematian, perpindahan), lingkungan ekologis (fisik,
biotik, sosial dan budaya, serta hubungan timbal balik berbagai faktor di
atas). Sedangkan menurut Semlok Semarang, objek kajian geografi adalah geosfer
yang meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer. Aspek manusia masuk
dalam biosfer. Tetapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa aspek manusia
bebrbeda dengan biosfer (flora, fauna), sehingga manusia masuk dalam
antroposfer.
Persebaran sumber daya alam tidak
selamanya melimpah, ada beberapa sumber daya alam yang jumlahnya terbatas atau
dalam pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relative lama dan tidak bisa
ditunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia. Oleh karena itu dalam
pemanfaatan sumber daya alam sebaiknya kita menggunakannya secara efektif dan
tidak berlebihan.
Dalam penggunaan atau pemanfaatan
sumber daya alam sebaiknya dilaksanakan secara efisien dan harus merujuk pada
pengamanan lingkungan. Saat ini pemanfaatan sumber daya alam masih belum
maksimal, misalnya saja pada sektor tambang batu bara, masih banyak serbuk batu
bara yang tidak dimanfaatkan secara baik. Jika saja serbuk batu bara tersebut
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya maka akan menambah daya guna dari batu bara.
Sumber daya alam dapat dikaitkan dengan
kehidupan manusia. Sumber daya alam selalu dikonsumsi oleh manusia, ibaratnya
manusia membutuhkan sesuatu dan disediakan oleh alam. Namun tidak selamanya
sumber daya alam akan selalu tersedia, ada kalanya sumber daya alam akan kritis
bahkan habis. Di Indonesia sendiri, sumber daya alam bukan diambil untuk
dimanfaatkan secara maksimal, melainkan cenderung dieksploitasi untuk mengeruk
keuntungan sebesar-besarnya. Rakyat Indonesia belum sepenuhnya merasakan
kekayaan sumber daya alam, karena sebagian sumber daya alam ini diambil oleh
orang-orang asing, sehingga mereka yang lebih banyak merasakan sumber daya alam
yang ada di Indonesia.
Manusia selayaknya
menjaga kelestarian sumber daya alam agar tetap dapat dinikmati oleh kehidupan
selanjutnya.
WISATA AIR TERJUN WATU LAPIS
Diposting oleh
heni puja
Label:
Air terjun,
Wisata dan Kuliner,
Wisata Kabupaten Lumajang
/
Comments: (1)
Lumajang sebenarnya memang memiliki potensi wisata yang sangat besar. Salah satunya yaitu Wisata Air Terjun Watu Lapis yang ada di Desa Pasrujambe Kabupaten Lumajang. Keberadaan air terjun ini masih tergolong baru diketahui dan dibuka untuk umum.
Aku sendiri yang notabene orang Pasrujambe baru ke sana beberapa waktu lalu, padahal sudah banyak wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar Kota Lumajang. Akhirnya aku putuskan untuk pergi ke sana. Baru sampai di "gapura selamat datang", aku ragu-ragu untuk melanjutkan perjalanan soalnya jalannya itu loh lumayan susah. Setelah melewati Dusun Tawon Songo yang masih ada perkampungan penduduk, kita akan melewati jalan setapak yang biasanya digunakan warga untuk pergi ke kebunnya. Tapi jalan ini masih bisa di lalui oleh sepeda motor. Saran aku, usahakan tidak memakai sepeda motor matic soalnya jalannya belum beraspal dan kalau pada musim hujan becek banget. (NB: Perlu diketahui di Desa Pasrujambe sering terjadi hujan).
Sesekali aku harus mendorong sepeda motor soalnya memang pada waktu itu habis hujan. Setelah sampai di parkiran, kita masih harus berjalan lagi, gak jauh kok paling gak sampe 500m. Setelah sampe di tempat tujuan, rasa capek dan perjuangan menuju lokasi gak sia-sia. Baru datang sudah disambut dengan pemandangan air terjun yang indah dengan air yang sejuk khas pegunungan. Huuu... seru main air. Buat yang hobby foto juga cocok banget untuk hunting ke sini.
Aku sendiri yang notabene orang Pasrujambe baru ke sana beberapa waktu lalu, padahal sudah banyak wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar Kota Lumajang. Akhirnya aku putuskan untuk pergi ke sana. Baru sampai di "gapura selamat datang", aku ragu-ragu untuk melanjutkan perjalanan soalnya jalannya itu loh lumayan susah. Setelah melewati Dusun Tawon Songo yang masih ada perkampungan penduduk, kita akan melewati jalan setapak yang biasanya digunakan warga untuk pergi ke kebunnya. Tapi jalan ini masih bisa di lalui oleh sepeda motor. Saran aku, usahakan tidak memakai sepeda motor matic soalnya jalannya belum beraspal dan kalau pada musim hujan becek banget. (NB: Perlu diketahui di Desa Pasrujambe sering terjadi hujan).
Sesekali aku harus mendorong sepeda motor soalnya memang pada waktu itu habis hujan. Setelah sampai di parkiran, kita masih harus berjalan lagi, gak jauh kok paling gak sampe 500m. Setelah sampe di tempat tujuan, rasa capek dan perjuangan menuju lokasi gak sia-sia. Baru datang sudah disambut dengan pemandangan air terjun yang indah dengan air yang sejuk khas pegunungan. Huuu... seru main air. Buat yang hobby foto juga cocok banget untuk hunting ke sini.
Numpang narsis yaa.... Hhihihihi...
NB: Bawa makanan sendiri kalau mau ke sini soalnya gak ada yang jualan :)
Sekian....